oleh
Ayu Aprida, Anggi Puspitasari, Mughni Hidayati, Tiara Gustriani, Ivan M. Agung, Desma Husni
Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim Riau
Pendahuluan
Penyebaran virus corona yang sangat cepat membuat pemerintah dunia gencar mengupayakan dan menciptakan vaksin sebagai suatu bentuk pertahanan diri. Namun, tidak semua masyarakat dapat menerima kehadiran vaksin tersebut dikarenakan adanya perbedaan persepsi di setiap masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk melhat sebarapa penting vaksin dan alasannya
Metode
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka (open-ended questionnaire). Kuesioner dengan pertanyaan terbuka dapat memberikan suatu kebebasan pada responden untuk menjawab pertanyaan ataupun pernyataan yang didapatkan dari kuesioner tersebut
Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Suska Riau yang berjumlah 542 orang yang terdiri dari 91 laki-laki dan 451 perempuan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kualitatif dilakukan dengan 3 tahapan yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Untuk analisis kuantitatif pada penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan bantuan program komputer Jeffrey’s Amazing Statistics Program (JASP) 0.14.0 for windows, lalu dilanjutkan dengan melakukan uji tabulasi silang data hasil kategorisasi dan data demografi.
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan respon mahasiswa terhadap seberapa pentingnya vaksinasi COVID-19. Terdapat kategori pertama yaitu cukup penting (23,06%), lalu kategori kedua yaitu penting (39,48%), kategori ketiga yaitu sangat penting (34,68%) dan kategori terakhir tidak penting (2,7%). Adapun alasan terhadap respon tersebut ialah (1) persepsi keparahan (0,73%) yang terdiri dari beberapa alasan yaitu banyak kasus meninggal dunia, COVID-19 sangat berbahaya dan ketakutan akan tertular. (2) Motivasi kesehatan (2,95%) yang terdiri dari kesehatan. (3) Persepsi hambatan (5,72%) yang terdiri dari beberapa alasan yaitu keraguan, tidak diwajibkan dan tidak terlalu penting. (4) Persepsi kerentanan (4,7%) yang terdiri dari antisipasi, beradaptasi, ikhtiar, keamanan, tidak mudah tertular, rentan terhadap virus dan solusi. (5) Persepsi manfaat (63,65%) yang terdiri dari beberapa alasan yaitu bermanfaat, meningkatkan imunitas tubuh, kebutuhan, kebaikan bersama, melindungi dari COVID-19, mempercepat pemulihan, memutus rantai penyebaran COVID-19, mencegah COVID-19, mengurangi penularan COVID-19, pandemik segera selesai dan terhindar dari COVID-19. (6) Persyaratan (17,34%) yang terdiri dari partisipasi, peraturan pemerintah dan persyaratan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian respon mahasiswa terhadap vaksin yaitu penting dengan alasan persepsi manfaat. Mahasiswa merasa vaksinasi menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi kehidupan saat ini. Mereka cenderung tidak ingin mengambil resiko yang lebih parah, sehingga dengan melakukan vaksinasi, berarti mereka telah melakukan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19.