oleh
Aida Nurhanafiah1, S Hakyra Junia2, Hazza Nabila3, Mirza Fadhilla Alislami4, Novi Alzuhra5, Ivan Muhammad Agung6, Desma Husni7
Center for Indigenous Psychology UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Pendahuluan
Dalam rangka mengembalikan keadaan kesehatan global seperti sebelum pandemi, pemerintah di seluruh negara mengusung program vaksinasi yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Munculnya kewajiban melaksanakan vaksinasi covid-19 bagi masyarakat tentunya menimbulkan sikap percaya dan tidak percaya disertai alasan tertentu oleh masyarakat terhadap vaksin covid-19.penelitian ini bertujuan untuk mengeksploarasi kepercayaan mahasiswa terhadap vaksin serta alasannya.
Metode
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif menggunakan open ended questionnaire yang terdiri dari satu pertanyaan, yaitu alasan partisipan percaya terhadap vaksin Covid-19. Sedangkan metode kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan bantuan Stastical Package for the Social Science (SPSS) V, 23. IBM.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Psikologi Indigenous dengan content analysis yang dikategorisasi melalui tahapan open coded, axial coded, dan selective coded.
Partisipan
Partisipan dari penelitian ini adalah mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau sebanyak 167 orang yang terdiri dari 31 orang laki-laki dan 136 perempuan. Partisipan berada dalam rentang usia 18-22 tahun.
Teknik Analisis Data
Tema-tema yang diperoleh akan dianalisis menggunakan SPSS (Stastical Package for the Social Science ) V. 23. IBM guna memperoleh pemaparan deskriptif yang terperinci.
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa alasan masyarakat percaya terhadap vaksin covid-19 yakni karena adanya informasi positif (50,3%), bermanfaat (21,6%) , aman (26,3%), dan kebijakan pemerintah (1,8%).
Pertama, informasi positif. Informasi positif adalah informasi akurat dan terpercaya yang bertujuan untuk menambah wawasan pembaca ataupun penerima informasi. Penelitian ini menemukan bahwa informasi positif mempunyai persentase sebesar 50,3%. Hal ini menunjukkan bahwa informasi positif menjadi alasan utama masyarakat percaya terhadap vaksin.
Kedua, bermanfaat. Penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang percaya terhadap vaksin karena vaksin sendiri dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Adapun manfaat yang termasuk dalam kategori ini adalah efektivitas vaksin dalam mencapai herd immunity sehingga jarang terpapar penyakit dan efektif pula dalam menyelamatkan nyawa.
Ketiga, aman. Keamanan vaksin dapat didefenisikan sebagai kemampuan vaksin untuk tidak menyebabkan komplikasi kesehatan bagi orang yang sudah divaksinasi, baik pada saat ini atau masa yang akan datang (CDC, dalam Nugroho & Hidayat, 2021). Vaksin yang telah lolos uji klinis, terbukti aman, dan mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM dan masuk kategori Emergency Use Listing (EUL) dari WHO.
Keempat, percaya pada kebijakan pemerintah. Penyebab kepercayan timbul pada responden dikarenakan pemerintah merupakan otoritas yang memiliki kekuasaan dan legitimasi. Peraturan (kebijakan) yang telah dibuat telah diatur dengan matang dan memiliki manfaat dan pengaruh positif.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa beberapa alasan masyarakat percaya terhadap vaksin covid-19 yakni karena adanya informasi positif, bermanfaat, aman, dan kebijakan pemerintah.
Saran
bagi pemerintah, dapat meningkat kepercayaan pada vaksin melalui informasi positif, kemanan dan kehalalan vaksin. bagi Penelitian selanjutnya ini mdapat menggunakan subjek yang lebih luas.
artikel lebih lengkap dapat dilihat:https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jipp/article/view/10545/3408